BEIJING (AP) - Polisi telah menangkap empat orang yang diduga sebagai pelaku serangan bom yang mematikan di markas bantuan polisi minggu lalu; demikian dikatakan oleh seorang juru bicara pemerintah hari Rabu lalu, menanggapi kekerasan terakhir yang terjadi di wilayah yang didominasi Muslim di sebelah Barat Cina.
Keempat orang tersebut adalah bagian dari sebuah “geng pelaku tindak kekerasan yang terdiri dari 6 orang”, dan bertanggungjawab atas serangan di kota Aksu, demikian pernyataan Hou Hanmin, juru bicara pemerintah di Xinjiang, provinsi penyangga Cina Asia tengah, dimana Aksu terletak.
Dalam serangan yang terjadi hari Kamis lalu, para pelaku mengendarai tiga buah sepeda motor yang diarahkan ke tengah-tengah kerumunan orang dan kemudian meledakkan bom di tengah-tengah kerumunan orang itu. Delapan orang mati termasuk kedua penyerang dan anggota-anggota dari bantuan kepolisian sipil, demikian dilaporkan oleh Hou.
Dia, bersama sebuah laporan oleh Agen Berita Xinhua yang dijalankan oleh pemerintah, tidak menjelaskan motifnya. Tetapi Xinjiang merupakan daerah dimana terjadi konflik etnis dan sebuah gerakan separatis yang acapkali melakukan tindak kekerasan. Kekerasan dan teror ini biasanya dilakukan oleh orang-orang Uighur yang merupakan kelompok etnis Muslim yang besar, yang memandang Xinjiang sebagai negerinya. Banyak orang-orang Uighur melihat orang-orang dari suku Han yang merupakan kelompok mayoritas di Cina, sebagai penyelundup.
kunjungi kami ya
BalasHapusgrosir baju anak